Wednesday, February 22, 2017
Monday, February 20, 2017
MONITORING PENYAKIT AVIAN INFLUENZA DENGAN METODE PETA ANTIGENIK
MONITORING PENYAKIT AVIAN INFLUENZA DENGAN
METODE PETA ANTIGENIK
Pendahuluan
Penyakit Avian Influenza saat ini merupakan salah satu
penyakit yang mudah sekali menyerang terhadap setiap species, baik manusia
maupun hewan, Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa infeksi virus-virus Avian Influenza H5N1 pada golongan ayam (gallinaceous)
seperti ayam layer, ayam broiler, ayam kampung bersifat sangat pathogen,
menyebabkan sakit perakut dan kematian dalam jumlah tinggi, sedangkan itik dan
unggas air lainnya relatif lebih tahan terhadap infeksi virus-virus ini ( Wibawa et al., 2012).
Hasil-hasil studi dan
investigasi BBVet/BPPV dan beberapa survei epidemiologi dan epidemiologi
molekuler yang menunjukkan bahwa tingkat prevalensi virus H5N1 pada itik dan
unggas air lainnya di Indonesia sangat rendah dibandingkan prevalensi virus
pada ayam (Wibawa et al., 2012).
Pada akhir tahun 2012 telah
terjadi outbreak AI pada unggas air yang menyebabkan kerugian yang luas kepada
sentra ternak itik di berbagai daerah di indonesia terutama di pulau Jawa dan
saat ini telah menular ke unggas-unggas komersial, oleh sebab itu di butuhkan
Metode pemetaan antigenik untuk memonitoring perubahan karakteri virus AI
secara berkala, sehingga dapat mengantisipasi kejadian AI yang lebih besar lagi.
MATERI DAN METODE
MATERI
Antigen
Reference,
hyperimmune
antisera dan Antigenic
cartography antisera (prime
sera)
Tahapan awal (pre screen) dalam penentuan seleksi virus
yang bersirkulasi adalah menggunakan
Reference antisera (hyperimmune antisera) dan Tiga jenis cartography antisera
tersebut adalah : a)
A/chicken/West-Java/SMI-HMD/2006 (Prime sera); b)A/chicken/Konawe
selatan/BBVM2040/2007 (Prime sera); c) A/chicken/West-Java/TASIKSOL/2006 (Prime
sera). Sebagai antigen kontrol maka
digunakan antigen H5 A/chicken/Indonesia/Wates 1/2005.
Tahapan untuk pengujian sebagai bahan peta Antigenik
Cartography menggunakan 11 (sebelas) jenis antigen referent yaitu : a) A/Hongkong/156x PR8/1997 clade 0; b) A/chicken/Nyanmar/295/2010; c) A/Mallard/Netherlands/3/1999 H5N2; d)
A/Vietnam/1194xPR8/2004 clade 1; e) A/chicken/Konawe Selatan/BBVM204(0)/2006;
f) A/chicken/West Java/TASIKSOL/2006;A/chicken/West Java/SMI-CSLK-EB/2006; g)
A/chicken/West Java/SMI-HAMD/2006; h) A/chicken/Indonesia/Wates-1/2005; i)
A/chicken/West Java/Tangerang/6/2008; j) A/chicken/West Java/SMI-ENDRI2/2006 ;
k) A/Anhui/01/05xPR8-Bcd/
, Di
tantang dengan 9 (sembilan)
jenis antisera yang dipakai adalah
prime sera yang diperoleh dari AAHL
9 jenis cartography prime
antisera tersebut adalah: A/chicken/Indonesia/Wates-1/2005; b) A/chicken/West
Java/SMI-HAMD/2006; c) A/chicken/Konawe Selatan/BBVM204O/2007; d)
A/chicken/West Java/TASIKSOL/2006; e) A/chicken/West Java/CSLK-EB/2006; f)
A/chicken/West Java/SMI-ENDRI2/2006); g) A/chicken/West-Java/PWT-WIJ/2006; h)
A/chicken/West Java/Tangerang/6/2008; i) A/Vietnam/1203/2004.
semua antigen
dan antisera telah dikarakterisasi
secara lengkap oleh AAHL ( Kim, M. and Selleck, P.,
2009)
Antigen
yang diuji
Antigen yang diuji pada studi ini adalah antigen dari 27
isolat yang berasal dari perwakilan seluruh wilayah kerja BBVet Wates dari
berbagai jenis unggas, diantaranya isolat Ayam, Entok, Itik,dan burung Puyuh.
yang diisolasi dan dikumpulkan oleh Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta dari
kiriman dinas maupun pelayanan tindak lanjut kasus.
METODE
Tahapan selanjunya BBVET Wates melakukan pengujian HA dan
HI test secara lengkap dari hasil seleksi
isolat virus yang terpilih menggunakan 11 Antigen referent dan 9 prime antisera referent yang khusus di
produksi oleh AAHL sebagai bahan pembuatan Map/ Peta Antigenik Cartography yang
dapat dikirimkan secara on line ke alamat web : https:
//acmacs-web.antigenic-cartography.org/acmacs-web. Hasil pemetaan ini selanjutnya akan dibandingkan
dan di analisa secara genetik untuk mengetahui derajat atau kuantitas evolusi
isolat virus yang sekarang masih beredar di Indonesia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujian dari 27 isolat yang digunakan dengan 9
antisera refferent di peroleh reaksi kuat pada phanel sera A/Vietnam/1203/2004 seperti tampak pada grafik
Levy Jennings ,dari 27 isolat tampak jelas seluruhnya di
posisi atas , sedangkan pada phanel sera A/chicken/Indonesia/Wates-1/2005 yang digunakan sebagai
titik pusat awal penentuan posisi antigen yang beredar berada masih posisi
dibawahnya, hal ini
mengindikasikan bahwa ada kesamaan kekerabatan antara antigen uji dengan
phanel sera A/Vietnam/1203/2004;
tingkat homologenitas sebuah isolat akan mencerminkan tingkat kuat tidaknya
sebuah avinitas dan aviditas sebuah ikatan antara antigen
dan antisera (Fenner, 2011). Sehingga ada hubungan kekerabatan yang dekat antara virus-virus
yang sedang menyerang pada unggas air di indonesia sekarang dengan virus Avian
Influenza dari Vietnam.
Pada gambaran visualisasi pada
peta antigenik (Antigenic Cartography Map)
antara 27 antigen uji terhadap 11 antigen refferent yang digunakan; terlihat
bahwa semua isolat uji menunjukkan arah terhadap phanel sera
A/Vietnam/1203/2004, tidak mengarah ke phanel sera yang lain sehingga antara
gambaran grafik Levy
Jennings dan Antigenic Cartography Map sangat sinergi dengan kenyataan yang ada
sekarang, artinya bahwa virus-virus di Indonesia sekarang telah mengalami
evolusi atau perubahan secara antigenik. Pengujian Antigenic Cartography pada saat ini, memang sangat dibutuhkan,
untuk memonitoring perkembangan isolat virus baru yang sekarang tengah
bersirkulasi sehingga pemerintah dapat cepat menentukan kebijakan selanjutnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pemetaan virus dengan metode Antigenic cartography menujukkan bahwa
adanya evolusi antigenic pada virus
indonesia sekarang dan adanya hubungan kekerabatan yang kuat antara virus-virus
AI yang menyerang pada unggas air di Indonesia
yang sekarang dengan virus AI
yang berasal dari Vietnam. sehingga di perlukan analisa lebih lanjut terhadap
pentingnya pembuatan vaksin baru atau pengujian efikasi sebuah vaksin terhadap
isolat baru sekarang yang tengah mewabah.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala BBVet Wates. Ucapan terima kasih kepada
Dr .Eugene Skepner Programmer Antigenic
artography, Center for Pathogen Evolution, University of Cambridge,yang
telah mengijinkan kami mengolah data antigenic secara online, kami juga sampaikan ucapan terimakasih kepada
Australian Animal Health Laboratory (AAHL), Geelong, Australia dan FAO-OIE
OFFLU Project yang telah membantu peningkatan kapasitas pengujian dan
pengembangan diagnosis AI. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam investigasi penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Wibawa, H., Bingham,
J., Nuradji, H., Lowther, S., Payne, J., Harper, J., Wong, F., Lunt, R.,
Junaidi, A., Middleton, D. &Meers, J. 2012. The
pathobiology of two Indonesian H5N1 avian influenza viruses representing
different clade 2.1 sublineages in chickens and ducks Comp
Immunol Microbiol Infect Dis. In Press.
Derek J. Smith, et al. 2004, Mapping the Antigenic and Genetic Evolution of Avian Influenza Science 305, 371
DOI: 0.1126/science.1097211
Fenner et all .2011., Veterinary Virology, 4Ed,
39-41,
Kim
M. and Selleck P.,(2009), Analysis of Antigenic Cartography Data, Makalah Workshop OFFLU/AAHL 2-4
September 2009 : 1-9.
Subscribe to:
Posts (Atom)