Monday, February 20, 2017

MONITORING PENYAKIT AVIAN INFLUENZA DENGAN METODE PETA ANTIGENIK

MONITORING PENYAKIT AVIAN INFLUENZA DENGAN
METODE PETA ANTIGENIK


Pendahuluan
Penyakit Avian Influenza saat ini merupakan salah satu penyakit yang mudah sekali menyerang terhadap setiap species, baik manusia maupun hewan, Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi virus-virus Avian Influenza H5N1 pada golongan ayam (gallinaceous) seperti ayam layer, ayam broiler, ayam kampung bersifat sangat pathogen, menyebabkan sakit perakut dan kematian dalam jumlah tinggi, sedangkan itik dan unggas air lainnya relatif lebih tahan terhadap infeksi virus-virus ini ( Wibawa et al., 2012).
Hasil-hasil studi dan investigasi BBVet/BPPV dan beberapa survei epidemiologi dan epidemiologi molekuler yang menunjukkan bahwa tingkat prevalensi virus H5N1 pada itik dan unggas air lainnya di Indonesia sangat rendah dibandingkan prevalensi virus pada ayam (Wibawa et al., 2012).
 Pada akhir tahun 2012 telah terjadi outbreak AI pada unggas air yang menyebabkan kerugian yang luas kepada sentra ternak itik di berbagai daerah di indonesia terutama di pulau Jawa dan saat ini telah menular ke unggas-unggas komersial, oleh sebab itu di butuhkan Metode pemetaan antigenik untuk memonitoring perubahan karakteri virus AI secara berkala, sehingga dapat mengantisipasi kejadian AI yang lebih besar lagi.

MATERI DAN METODE

MATERI
Antigen Reference,  hyperimmune antisera dan Antigenic cartography antisera (prime sera)
Tahapan awal (pre screen) dalam penentuan seleksi virus yang bersirkulasi adalah  menggunakan Reference antisera (hyperimmune antisera) dan Tiga jenis cartography antisera tersebut adalah : a) A/chicken/West-Java/SMI-HMD/2006 (Prime sera); b)A/chicken/Konawe selatan/BBVM2040/2007 (Prime sera); c) A/chicken/West-Java/TASIKSOL/2006 (Prime sera). Sebagai  antigen kontrol maka digunakan antigen H5 A/chicken/Indonesia/Wates 1/2005.
Tahapan untuk pengujian sebagai bahan peta Antigenik Cartography menggunakan 11 (sebelas) jenis antigen referent yaitu : a) A/Hongkong/156x PR8/1997 clade 0; b) A/chicken/Nyanmar/295/2010; c) A/Mallard/Netherlands/3/1999 H5N2; d) A/Vietnam/1194xPR8/2004 clade 1; e) A/chicken/Konawe Selatan/BBVM204(0)/2006; f) A/chicken/West Java/TASIKSOL/2006;A/chicken/West Java/SMI-CSLK-EB/2006; g) A/chicken/West Java/SMI-HAMD/2006; h) A/chicken/Indonesia/Wates-1/2005; i) A/chicken/West Java/Tangerang/6/2008; j) A/chicken/West Java/SMI-ENDRI2/2006 ; k) A/Anhui/01/05xPR8-Bcd/ ,  Di tantang dengan 9 (sembilan)  jenis antisera yang dipakai adalah prime sera  yang diperoleh dari AAHL 9 jenis cartography prime antisera tersebut adalah: A/chicken/Indonesia/Wates-1/2005; b) A/chicken/West Java/SMI-HAMD/2006; c) A/chicken/Konawe Selatan/BBVM204O/2007; d) A/chicken/West Java/TASIKSOL/2006; e) A/chicken/West Java/CSLK-EB/2006; f) A/chicken/West Java/SMI-ENDRI2/2006); g) A/chicken/West-Java/PWT-WIJ/2006; h) A/chicken/West Java/Tangerang/6/2008; i) A/Vietnam/1203/2004. semua antigen dan antisera telah dikarakterisasi secara lengkap oleh AAHL ( Kim, M. and Selleck, P., 2009) 

Antigen yang diuji
Antigen yang diuji pada studi ini adalah antigen dari 27 isolat yang berasal dari perwakilan seluruh wilayah kerja BBVet Wates dari berbagai jenis unggas, diantaranya isolat Ayam, Entok, Itik,dan burung Puyuh. yang diisolasi dan dikumpulkan oleh Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta dari kiriman dinas maupun pelayanan tindak lanjut kasus.

METODE
Tahapan selanjunya BBVET Wates melakukan pengujian HA dan HI test secara lengkap dari hasil seleksi  isolat virus yang terpilih menggunakan 11 Antigen referent dan 9  prime antisera referent yang khusus di produksi oleh AAHL sebagai bahan pembuatan Map/ Peta Antigenik Cartography yang dapat dikirimkan secara on line ke alamat web : https: //acmacs-web.antigenic-cartography.org/acmacs-web. Hasil pemetaan ini selanjutnya akan dibandingkan dan di analisa secara genetik untuk mengetahui derajat atau kuantitas evolusi isolat virus yang sekarang masih beredar di Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian dari 27 isolat yang digunakan dengan 9 antisera refferent di peroleh reaksi kuat pada phanel sera A/Vietnam/1203/2004 seperti tampak pada grafik Levy Jennings ,dari 27 isolat tampak jelas seluruhnya di posisi atas , sedangkan pada phanel sera A/chicken/Indonesia/Wates-1/2005 yang digunakan sebagai titik pusat awal penentuan posisi antigen yang beredar berada masih posisi dibawahnya, hal ini mengindikasikan bahwa ada kesamaan kekerabatan antara antigen uji dengan phanel sera A/Vietnam/1203/2004; tingkat homologenitas sebuah isolat akan mencerminkan tingkat kuat tidaknya sebuah avinitas dan aviditas sebuah ikatan antara antigen dan antisera (Fenner, 2011). Sehingga ada hubungan  kekerabatan yang dekat antara virus-virus yang sedang menyerang pada unggas air di indonesia sekarang dengan virus Avian Influenza dari Vietnam.


Pada gambaran visualisasi pada peta antigenik (Antigenic Cartography Map) antara 27 antigen uji terhadap 11 antigen refferent yang digunakan; terlihat bahwa semua isolat uji menunjukkan arah terhadap phanel sera A/Vietnam/1203/2004, tidak mengarah ke phanel sera yang lain sehingga antara gambaran grafik Levy Jennings dan Antigenic Cartography Map  sangat sinergi dengan kenyataan yang ada sekarang, artinya bahwa virus-virus di Indonesia sekarang telah mengalami evolusi atau perubahan secara antigenik. Pengujian Antigenic Cartography pada saat ini, memang sangat dibutuhkan, untuk memonitoring perkembangan isolat virus baru yang sekarang tengah bersirkulasi sehingga pemerintah dapat cepat menentukan kebijakan selanjutnya.



KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pemetaan virus dengan metode Antigenic cartography menujukkan bahwa adanya evolusi antigenic pada virus indonesia sekarang dan adanya hubungan kekerabatan yang kuat antara virus-virus AI yang menyerang pada unggas air  di Indonesia yang sekarang dengan virus AI yang berasal dari Vietnam. sehingga di perlukan analisa lebih lanjut terhadap pentingnya pembuatan vaksin baru atau pengujian efikasi sebuah vaksin terhadap isolat baru sekarang yang tengah mewabah.

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala  BBVet Wates.  Ucapan terima kasih kepada Dr .Eugene Skepner Programmer Antigenic artography, Center for Pathogen Evolution, University of Cambridge,yang telah mengijinkan kami mengolah data antigenic secara online,   kami juga sampaikan ucapan terimakasih kepada Australian Animal Health Laboratory (AAHL), Geelong, Australia dan FAO-OIE OFFLU Project yang telah membantu peningkatan kapasitas pengujian dan pengembangan diagnosis AI. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam investigasi penyakit.


DAFTAR PUSTAKA
Wibawa, H., Bingham, J., Nuradji, H., Lowther, S., Payne, J., Harper, J., Wong, F., Lunt, R., Junaidi, A., Middleton, D. &Meers, J. 2012. The pathobiology of two Indonesian H5N1 avian influenza viruses representing different clade 2.1 sublineages in chickens and ducks Comp Immunol Microbiol Infect Dis. In Press.
Derek J. Smith, et al. 2004, Mapping the Antigenic and Genetic Evolution of  Avian Influenza Science 305, 371 DOI:  0.1126/science.1097211
Fenner et all .2011., Veterinary Virology, 4Ed, 39-41,
Kim M. and Selleck P.,(2009), Analysis of Antigenic Cartography  Data, Makalah Workshop OFFLU/AAHL 2-4 September  2009 : 1-9.






No comments:

Post a Comment